Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2025

Akademisi Hingga Komunitas Budaya Ikuti Bedah Buku Pedagang Melayu di Sulawesi Selatan di Kampus UIN Palopo

Akademisi Hingga Komunitas Budaya Ikuti Bedah Buku Pedagang Melayu di Sulawesi Selatan di Kampus UIN Palopo

Palopo – Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo sukses menggelar kegiatan penting di bidang sejarah dan budaya dengan menyelenggarakan Bedah Buku dan Diskusi Publik bertajuk “Pedagang Melayu di Sulawesi Selatan: Identitas dan Kuasa.”

Kegiatan berlangsung di Auditorium Mini Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Palopo, jalan Tokasirang Kelurahan Temmalebba Kecamatan Bara, pada Kamis (30/10) ini disambut antusias oleh berbagai kalangan, menunjukkan tingginya minat terhadap kajian sejarah lokal.

Kegiatan diskusi ini menghadirkan langsung penulis buku, Amrullah Amir SS MA PhD, Dosen Ilmu Sejarah dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar. Dalam pemaparannya, ia membedah sejumlah temuan krusial mengenai peran, jaringan dan kekuatan sosial politik yang dimiliki oleh komunitas pedagang Melayu di wilayah Sulawesi Selatan sepanjang sejarah.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Palopo, Dr H Rukman AR Said Lc MThI, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan bedah buku sebagai upaya memperkaya khazanah keilmuan, khususnya bagi dosen dan mahasiswa, serta sebagai jembatan komunikasi antara akademisi dan masyarakat.

“Buku ini bukan sekadar catatan sejarah, namun juga refleksi bagaimana identitas dan jejaring mampu membentuk kuasa dalam konteks perdagangan dan kebudayaan,” sebut Rukman.

Peserta yang hadir berasal dari latar belakang cukup beragam, dinilai mencerminkan kolaborasi berbagai pihak. Selain dosen dan mahasiswa di lingkup UIN Palopo, kegiatan ini juga dihadiri perwakilan penting dari berbagai instansi pemerintah dan komunitas penggiat budaya.

Tercatat hadir peserta dari Balitbangda Kota Palopo, Dinas Kearsipan Kota Palopo, Dinas Kebudayaan Palopo, dan Dinas Perpustakaan Palopo. Dari kalangan komunitas, tampak partisipasi aktif dari Palopo Urban Forum, Komunitas Palopo Mabaca, Ketua Dewan Kesenian, Ketua Palopo Heritage Society, hingga perwakilan dari Sekretariat Kedatuan Luwu.

Diskusi berjalan interaktif dan hangat, dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan peserta terkait metodologi penelitian dan relevansi kajian Pedagang Melayu dengan kondisi sosial-ekonomi Sulawesi Selatan saat ini. Kegiatan ini diharapkan dapat memicu lahirnya kajian-kajian historis mendalam lainnya di Tana Luwu.


Penulis : Muharram
Foto : Humas FUAD UIN Palopo
Penyunting : Reski Azis

Spread the love
Related Posts
Leave a Reply

Your email address will not be published.Required fields are marked *

qwe
Translate »