IAIN Palopo- Desa Rinding Allo yang berstatus desa wisata di Kecamatan Rongkong menjadi salah satu desa yang memerlukan perhatian atau bantuan dari berbagai aspek untuk lebih memajukan wisatanya, tanpa kecuali kemampuan berbahasa inggris bagi masyarakat setempat.
Hal ini yang mendorong 16 dosen dengan 25 mahasiswa IAIN Palopo dan seorang dosen Universitas Andi Djemma Palopo untuk melakukan salah satu Tridharma perguruan tinggi yaitu melakukan pengabdian guna mendukung potensi pariwisata tersebut.
Konsep pengabdian yang dilakukan adalah pengembangan komunitas berbasis aset atau dikenal dengan metode Asset Based Community Development (ABCD). Pengabdian yang dilakukan berupa memberikan pelatihan Bahasa Inggris bagi masyarakat atau English for Tourism pada 26-28 Mei 2022.
Materi-materi pada pelatihan berfokus pada bagaimana masyarakat khususnya usia remaja dan anak-anak dilatih untuk mampu menggunakan berbagai ekspresi greetings dengan benar dan sesuai ketika kedatangan wisatawan asing.
Dr. Masruddin, M.Hum selaku koordinator pengabdian mengatakan bahwa pentingnya kemampuan bahasa Inggris pada masyarakat desa wisata khususnya di Rinding Allo dapat mendukung perekonomian di desa tersebut.
“Kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni dari masyarakat desa dapat menjadi akses bagi wisatawan asing untuk berkunjung” ungkap Dr. Masruddin yang akrab disapa Sir Mas.
Kepala Desa Rinding Allo, Rahmat Patta Bone, sangat mendukung dan mengungkapkan rasa senang atas program pengabdian yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa, pasalnya kedatangan dosen dan mahasiswa di desa tersebut untuk melatih kemampuan bahasa Inggris sangat diperlukan.
“Pelatihan bahasa Inggris ini dapat membuka wawasan masyarakat kami tentang pentingnya kemampuan bahasa Inggris agar aset alam yang Alhamdulillah kami miliki dapat benar-benar mendukung kesejahteraan perekonomian desa, kami berharap program ini terus berlanjut di Desa Rinding Allo”. ucap Rahmat.
