Rektor IAIN Palopo Khatib Iduladha 1445 Hijriah, Pesankan Hakikat Berkurban
Palopo (Humas) – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo Dr Abbas Langaji jadi khatib Iduladha 1445 Hijriah di Masjid Alauddin IAIN Palopo, Senin, 17 Juni 2024.
Di hadapan keluarga besar IAIN Palopo dan jamaah sekitar kampus. Rektor menyampaikan hakikat berkurban. Peristiwa pengorbanan yang dialami oleh Nabi Ibrahim as. Peristiwa ini menjadi pembelajaran, contoh dan teladan manusia yang berjiwa tauhid yang bersedia berkorban untuk mencapai derajat takwa.
Jika digali lebih dalam, sesungguhnya ibadah kurban itu lebih dari sekadar ibadah simbolik dengan menyembelih binatang ternak, tetapi ia sarat dengan nilai-nilai fundamental. Seperti mempertahankan nilai keikhlasan dan ketakwaan pada Allah.
“Selain itu, makna menyembelih yang dapat dimaknai bagaimana kita sebagai mahluk Allah dapat menyembelih sifat kebinatangan pada diri.” ucap Rektor.
Allah swt menegaskan dalam firman-Nya (al-Hajj: 37): “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik”.
Dengan berkurban, dagingnya langsung kita bagi-bagikan kepada fakir miskin. Kita teringat apa yang disampaikan Rasulullah, yaitu sedekah yang paling utama adalah sedekah secara langsung tanpa perantara. Semoga kurban kita bernilai ibadah yang dapat meraih derajat ketakwaan pada Allah swt” terang Rektor.
Dalam QS Al-Hajj ayat 27-28, Allah berfirman: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebagian dari padanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir”.