Palopo — Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo, Dr Abbas Langaji MAg, berkesempatan menjadi Khatib dalam pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Agung Luwu Palopo (MALP), Kelurahan Batupasi Kecamatan Wara Utara, siang tadi (8/8/2025).
Dalam khutbahnya yang dihadiri ribuan jamaah, Rektor mengajak seluruh hadirin untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt. serta meneladani Rasulullah saw. dengan memperbanyak salawat sebagai bentuk cinta kepadanya.
Dalam bagian khutbahnya, Rektor menceritakan kisah di masa Rasulullah saw. tentang seorang ahli ilmu. Diceritakan bahwa suatu ketika, Iblis enggan memasuki masjid karena di dalamnya terdapat seseorang yang sedang tertidur.
Bukan karena tidurnya, tetapi karena orang itu adalah seorang alim yang ilmunya menjadi penghalang bagi tipu daya Iblis. Dari cerita ini, Rektor menekankan bahwa keberadaan seorang yang berilmu bahkan saat ia diam, tetap menjadi benteng kebaikan bagi lingkungan sekitarnya.
Lebih lanjut, Rektor Abbas menegaskan bahwa satu-satunya ilmu yang paling penting dan dibutuhkan oleh seorang muslim sejak lahir hingga meninggal dunia adalah ilmu agama. Sejak bayi, seorang muslim telah dikenalkan pada nilai-nilai keislaman melalui azan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri.
Ketika beranjak remaja, ia mulai belajar tentang akhlak, adab dan ibadah. Saat dewasa, ia perlu memahami hukum-hukum pernikahan, muamalah, hingga akhirnya saat wafat pun, jenazah seorang muslim diperlakukan sesuai tuntunan agama. Semua fase kehidupan ini tak terlepas dari tuntunan ilmu agama.

Dalam khutbahnya tersebut, Rektor juga mengutip sebuah hadis yang menggambarkan keutamaan menuntut ilmu.
“Salah seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah, ‘Ya Rasulullah, betapa pentingnya mencari ilmu?’ Rasul menjawab, ‘Jika engkau menyempatkan diri mengajarkan satu ilmu kepada satu orang saja, itu lebih utama dari salat seribu rakaat.’”
Hadis ini menunjukkan betapa luar biasanya nilai belajar dan mengajar dalam Islam. Sebagai penutup, Rektor mengingatkan tentang pentingnya bersikap bijak dalam berbicara dan berkomentar, terutama mengenai hal-hal yang tidak diketahui ilmunya. Ia mengutip firman Allah Swt. dalam surah Al-Kahfi ayat 68:
“Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?” (QS. Al-Kahfi: 68)
Karena itu, Rektor mengajak jamaah untuk terus membiasakan diri belajar agama.
“Semakin kita banyak belajar, semakin luas pemahaman kita terhadap agama. Dan semakin paham kita terhadap agama, semakin kita bijak menyikapi perbedaan,” tuturnya.