Palopo – Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo menggelar Yudisium dan Pengukuhan Guru Profesional Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam Jabatan Batch 1 Tahun 2025, Senin pagi (6/10/2025) kemarin.
Dimulai sekira pukul 10.30 Wita bertempat di Auditorium Phinisi Kampus II UIN Palopo, Jalan Bitti, Kelurahan Balandai, Kecamatan Bara, Kota Palopo.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof Dr M Arskal Salim GP MAg, serta Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg. Turut hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan Dr Munir Yusuf SAg MAg, Direktur Pascasarjana, Plt Kepala Biro AUAK, para Kepala Unit, perwakilan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu, dan seluruh peserta PPG.

Dalam laporannya, Ketua LPTK UIN Palopo, Prof Dr H Sukirman Nurdjan SS MPd, menyampaikan bahwa kegiatan yudisium dan pengukuhan ini menjadi penanda akhir dari seluruh rangkaian proses akademik dan profesional yang telah dijalani para peserta selama kurang lebih empat bulan, sejak 10 Oktober 2024 hingga 14 Februari 2025.
Selama proses tersebut, peserta mengikuti berbagai tahapan seperti rekognisi pembelajaran (RPL), pendalaman materi dengan modul profesional dan pedagogik, lokakarya, penyusunan perangkat pembelajaran, virtual teaching (virteaching), ujian komprehensif, ujian kinerja, serta ujian pengetahuan.
“Yudisium ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan juga bentuk pengukuhan dan pengakuan resmi atas dedikasi dan pencapaian yang telah ditunjukkan oleh para peserta,” ujar Prof Sukirman.
Ia melaporkan bahwa jumlah peserta PPG dalam jabatan Batch 1 Tahun 2025 di LPTK UIN Palopo mencapai 1.190 orang. Dari jumlah tersebut, 11 orang dinyatakan tidak aktif dan 6 orang belum lulus karena sedang menjalani persiapan retaker. Dengan demikian, terdapat 1.184 peserta yang dinyatakan lulus.
Sebanyak 296 orang hadir langsung mengikuti prosesi yudisium dan pengukuhan, berasal dari berbagai daerah, antara lain Dompu dan Lombok (NTB), Kolaka Utara, Konawe Selatan, Buton, Kabaena (Sulawesi Tenggara), Majene (Sulawesi Barat), serta Bantaeng, Soppeng, Wajo, dan Luwu (Sulawesi Selatan).
Ketua LPTK, juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan PPG, termasuk Kemenag RI, Rektor UIN Palopo, 24 dosen induksi, 67 dosen dan guru pamong, para penguji, serta seluruh panitia PPG. Ia juga berpesan agar para lulusan menjadikan momentum ini sebagai awal tanggung jawab besar untuk mendidik generasi bangsa.
Usai laporan ketua LPTK, acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan Yudisium Mahasiswa PPG oleh Kepala Tata Usaha Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Mattuju SAg. Berdasarkan Keputusan Dekan FTIK UIN Palopo Nomor 291 Tahun 2025 dan Nomor 8/57/UN.38/FTIK-PPG/PP.00.9/07/2025, ditetapkan sebanyak 1.184 peserta sebagai lulusan resmi PPG Batch 1 Tahun 2025.

Sementara itu, Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg, dalam sambutannya menyampaikan bahwa profesi guru adalah pekerjaan yang mulia sekaligus berat. Ia mengungkapkan bahwa menjadi guru itu tidak mudah. Hanya orang-orang terpilih yang memiliki kemantapan hati lahir dan batin yang mampu menjalani profesi ini dengan baik.
“Menjadi guru adalah sebuah pilihan hidup. Saya bangga dengan bapak dan ibu semua. Saya ingin menyampaikan beberapa pesan, yang pertama, sebagai guru jangan pernah berhenti meningkatkan kapasitas diri. Jangan karena sertifikat sudah di tangan lalu berleha-leha. Mari mengembangkan kapasitas diri dengan memperbanyak membaca dan memperbanyak belajar,” pesannya.
Selanjutnya ia pun mengajak para guru untuk mengajar dengan ketulusan hati. Ia mengajak kepada guru untuk kembali pada prinsip orang tua dan guru-guru kita dahulu, yaitu mengajar dengan hati. Kalau nurani kita yang mengajar anak-anak kita, yakinlah pengetahuan itu akan sampai ke hati mereka.
Lebih lanjut, rektor Abbas mengingatkan kembali bahwa doa guru adalah permohonan yang didengar Tuhan.
“Ketika kita mendapat perlakuan buruk dari anak-anak kita, atau perkataan yang tidak menyenangkan, maka mari kita berdoa agar Tuhan menunjukkan jalan terbaik. Salah satu profesi yang doanya didengar oleh Tuhan adalah profesi guru,” ungkapnya.
Ia menutup sambutannya dengan pesan reflektif, bahwa Setiap orang dan setiap profesi, khususnya profesi guru, membutuhkan pengembangan kapasitas, pengembangan diri dan penyegaran kembali.
Selanjutnya, prosesi pengukuhan guru profesional PPG dilakukan oleh Sekretaris Ditjen Pendis Kemenag RI, Prof Dr M Arskal Salim GP MAg, yang kemudian dilanjutkan dengan orasi ilmiah.
Dalam orasinya, Prof Arskal menjelaskan bahwa profesi merupakan pekerjaan yang menuntut pengetahuan dan kompetensi khusus yang diperoleh melalui pendidikan sistematis.
“Guru profesional adalah mereka yang memiliki kemampuan mendidik dan mengembangkan peserta didik secara efektif. Mengajar adalah profesi pengabdian yang tiada tara karena darinya lahir semua profesi lain,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan bahwa guru harus memiliki “tiga cinta” sebagaimana disebut Menteri Agama, yaitu cinta belajar, cinta kepada pembelajar, dan cinta yang menyatukan keduanya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada lulusan terbaik PPG Batch 1 Tahun 2025, yakni Hidayati SPdI MPdI Gr, Irfan Kiraman MPd Gr dan Halisah SPdI Gr.
Sebagai penutup, dilakukan penyematan selempang guru profesional oleh Rektor UIN Palopo, Dr Abbas Langaji MAg, kepada para lulusan sebagai simbol pengakuan resmi atas profesi guru yang kini mereka sandang.
Penulis : Nur Azizah
Foto : Jefri Nugraha
Penyunting : Reski Azis