Luwu Timur — Tim dosen Univeritas Islam Negeri (UIN) Palopo telah menuntaskan tahap Discovery atau penemuan dalam kegiatan “Pengabdian Masyarakat Berbasis Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudi) dalam Bidang Ekonomi Umat, Pangan, Produk dan Wisata Halal — Menumbuhkan Ekowisata dan UMKM Desa dari Aset Komunitas: Kolaborasi Strategis Bersama Dudi di Desa Timampu.”
Program ini menjadi model kolaborasi baru antara kampus, pemerintah desa, masyarakat dan dunia industri. Melibatkan PT Vale Indonesia Tbk sebagai mitra dunia usaha, kegiatan ini berfokus pada penguatan ekowisata pesisir Timampu–Towuti dan pengembangan UMKM berbasis aset komunitas, dengan pendekatan riset partisipatif yang menempatkan warga sebagai sumber pengetahuan utama.
Tim dosen yang melaksanakan pengabdian ini terdiri dari Dr Adzan Noor Bakri MAEk dari Pascasarjana Ekonomi Syariah, Agusalim Sasuni SE MM dari Prodi Manajemen Bisnis Syariah, dan Hendra Safri SE MM dari Prodi Perbankan Syariah, melakukan riset lapangan selama bulan September 2025. Melalui rangkaian kegiatan focus group discussion (FGD), wawancara mendalam dan transect walk ke pesisir Timampu, tim bekerja bersama Pemerintah dan pemuda Desa setempat untuk memetakan kekuatan, tantangan dan peluang ekonomi berbasis lokal.
Dari hasil riset tersebut, tim menemukan bahwa Desa Timampu ini memiliki modal sosial dan alam yang cukup kuat untuk dikembangkan menjadi desa wisata berbasis ekowisata dan UMKM lokal. Pesisir Timampu dengan keindahan alamnya, jejaring pemuda kreatif, semangat gotong royong, serta keberadaan UMKM kuliner dan kerajinan lokal menjadi aset nyata yang selama ini belum terdokumentasi secara sistematis.
Melalui proses Discovery seperti ini, seluruh aset tersebut kini terpetakan dalam enam klaster utama, yakni alam, sosial, ekonomi, manusia, kelembagaan dan budaya–spiritual.
Selain peta aset, tim juga menyusun data base keterampilan warga berbasis head–hand–heart, yang merekam keahlian masyarakat mulai dari pemanduan wisata, fotografi, pengrajin, hingga barista rumahan. Data ini menjadi dasar untuk pembagian peran dan pelatihan di tahap berikutnya. Tak hanya itu, tim juga merumuskan skema awal “leaky bucket”, yaitu peta arus ekonomi yang menunjukkan bagaimana uang beredar di tingkat Desa dan di mana kebocoran ekonomi terjadi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar belanja masyarakat dan wisatawan masih mengalir keluar Desa. Karena itu, tim bersama warga merancang strategi agar perputaran uang lebih lama bertahan di Timampu, misalnya dengan memperkuat jasa pemandu lokal, produk suvenir Desa, dan pengelolaan fasilitas wisata berbasis warga.

Sebagai bagian dari klaster Dudi, PT Vale Indonesia sendiri berperan aktif dalam mendukung proses pemberdayaan, terutama pada aspek keselamatan kerja (safety standard), pelatihan hospitality, dan dokumentasi kegiatan berbasis data. Dalam sesi FGD, perwakilan PT Vale menekankan pentingnya menanamkan budaya keselamatan dan tata kelola wisata yang baik sejak dini, agar pengembangan ekowisata dapat berjalan aman, berkelanjutan, dan memberi manfaat ekonomi langsung bagi warga.
“Pendekatan kami bukan sekadar mendampingi masyarakat, tetapi meneliti bersama mereka untuk menemukan kekuatan yang sudah dimiliki. Setiap data dan kutipan lapangan kami jadikan dasar penyusunan rencana aksi,” ujar Adzan Noor, koordinator tim pengabdi.
Hasil tahap discovery ini menjadi dasar penyusunan agenda bersama warga, yaitu melanjutkan ke tahap dream melalui kegiatan FGD Mimpi Desa Timampu, yang akan dilaksanakan pada Senin (13/10/2025) hari ini di Kantor Desa Timampu. Forum tersebut akan menjadi ruang bagi warga, pemuda, UMKM, pemerintah desa, dan mitra industri untuk merumuskan visi bersama serta rencana aksi 6–12 bulan berbasis aset lokal.
Dari proses ini, tim bersama masyarakat juga telah menyusun agenda tindak lanjut jangka pendek berupa quick wins 90 hari, yang meliputi pembentukan, penguatan dan pelatihan pemanduan dan keselamatan wisata, penandaan titik edukasi dan spot foto di pesisir Timampu, gerakan kebersihan desa, serta uji coba paket wisata mini bertajuk “Jalan pagi—kopi—cerita pesisir.”
Program pengabdian ini dinilai menegaskan komitmen UIN Palopo untuk menghadirkan pengabdian berbasis riset dan kolaborasi lintas sektor. Kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga laboratorium sosial yang memfasilitasi masyarakat menemukan kekuatannya sendiri. Para peneliti menilai bahwa dari pesisir Desa Timampu kini mulai menata langkah, dari data menuju aksi, dari aset menuju keberdayaan, dan dari mimpi menuju kenyataan.
Penyunting : Reski Azis