Palopo – Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo dinilai terus memantapkan langkahnya menuju lembaga pendidikan tinggi Islam yang berdaya saing tinggi, dalam upaya mencetak lulusan yang mampu bersaing terutama dalam dunia kerja. Kampus ini tengah menjajaki pendirian Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
LSP sendiri merupakan lembaga yang berwenang menyelenggarakan uji kompetensi untuk menguji dan mengakui keahlian seseorang sesuai dengan standar profesi tertentu. Tugasnya antara lain memastikan kompetensi tenaga kerja melalui sertifikasi resmi yang diakui oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Tekad UIN Palopo untuk mendirikan LSP di lingkungan kampus ini, ditandai dengan kunjungan Rektor Dr Abbas Langaji MAg yang didampingi sejumlah pejabat kampus ke kantor BNSP di jalan MT Haryono Kav 52, Jakarta, pada Selasa (14/10/2025) baru-baru ini. Kunjungan ini menandai dimulainya proses perintisan pembentukan LSP di kampus UIN Palopo.
Proses pendirian LSP ini menurut Rektor Abbas sejalan dengan roadmap pengembangan kampus UIN Palopo, yakni dengan mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal (peluang dan tantangan) dan lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan).
“Dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal dalam peta arah pengembangan UIN Palopo, yang akan selalu berkomitmen untuk mampu menangkap setiap peluang yang ada dengan tetap mengantisipasi tantangan yang dihadapi, maka pendirian LSP ini dinilai relevan dan urgen untuk didirikan,” terangnya.
Ia juga menegaskan bahwa pembentukan LSP ini merupakan bagian dari visi besar kampus untuk memastikan para lulusan tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga sertifikasi kompetensi yang diakui secara nasional.
“Mohon doa dan dukungannya, langkah-langkah aktualisasinya sedang digodok. Semoga upaya ini segera dapat terwujud,” kunci Rektor.
Sementara itu, Komisioner BNSP Gus Hayid, menyampaikan dukungan terhadap upaya UIN Palopo dalam pembentukan LSP ini.
“BNSP sangat mengapresiasi. Kami siap mendampingi dan memastikan proses pembentukan LSP berjalan sesuai dengan standar nasional. Harapannya, ke depan, mahasiswa UIN tidak hanya lulus dengan gelar, tapi juga dengan sertifikasi kompetensi yang memperkuat posisi mereka di dunia kerja,” ujar Gus Hayid.
Langkah UIN Palopo ini menjadi informasi bermanfaat bagi publik yang menginginkan hadirnya lembaga pendidikan tinggi yang alumninya memiliki standar kompetensi dalam menghadapi dunia kerja.
Foto : Humas UIN Palopo
Penyunting : Reski Azis
